Kamis, 29 Desember 2011

Masa depan layanan komunikasi Wireless Selular

Berbicara tentang tekhnologi di masa yang akan datang tentu kita belum bisa menebak tekhnologi apa lagi yang akan disajikan oleh para pengembang software maupun hardware kepada para konsumen. Berbicara tentang tekhnologi masa depan, salah satu perusahaan pengembang software saat ini sedang mencoba mengembangkan aplikasi yang di desain untuk dapat bekerja dengan baik pada generasi ke-3 (3G) dari tekhnologi komunikasi wireless dan tekhnologi yang baru yaitu generasi ke-4 (4G). Tekhnologi baru ini akan dapat mengembangkan aplikasi multimedia ponsel mobile, yaitu mengkombinasikan antara kamera, video kamera, komputer, stereo, dan radio.

Penelitian dan pengembangan base station digital yang semakin mengecil bentuk ukuran fisiknya dan peralatan-peralatan terminal yang telah diperbaiki tekhnologinya, akan memperbaiki kualitas suara dan konsumsi daya sehingga akan memperpanjang usia hidup baterai dan semakin kecilnya bentuk handset. Perkembangan aplikasi software dan tekhnologi, akan menjadikan aplikasi yang dapat melakukan koneksi internet untuk mengirim permintaan data, check e-mail, dan mengirimkan fax. Beberapa ponsel mendukung software PDA yang menawarkan aplikasi kalender, address book, calculator, dan voice recorder.

Fasilitas handset akan dilengkapi dengan software pengenal suara (voice recognation) sehingga akan mengizinkan voice dialing. Mayoritas aplikasi untuk mobile wireless handset ini di desain untuk melayani para pelaku bisnis yang cenderung mobile. Aplikasi-aplikasi saat ini sedang dalam tahap pengembangan termasuk pengembangan penggunaan Global Positioning System (GPS), audio dan video streaming, serta tipe-tipe aplikasi hiburan yang digunakan untuk menarik pasar.

Sabtu, 05 Maret 2011

Tips Merawat Proyektor

A. Mencegah kerusakan terhadap Muatan Listrik Statis
Muatan Listrik Statis (ESD = Electrical Static Discharge) sering timbul pada peralatan elektronik yang tidak memiliki jalur Grounding pada kabel powernya, misalnya : TV, DVD Player, Notebook, dll. Besarnya Muatan Listrik Statis ini dari sekitar 50 Volt hingga beberapa ratus Volt. Kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari orang yang kena setrum hingga rusak atau terbakarnya rangkaian Input Proyektor akibat terkena Tegangan Statis tersebut. Untuk mencegahnya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Hubungkan terlebih dahulu Kabel Input Proyektor dengan peralatan sumber (Notebook, DVD Player, TV, Receiver Parabola, dll)
  2. Hubungkan kabel power Proyektor ke Stop Kontak (akan lebih baik bila Stop Kontak ada kabel Arde/Groundingnya)
  3. Hubungkan kabel power Adaptor Notebook / DVD Player / TV ke Stop Kontak (Sumber Listrik)
  4. Hidupkan terlebih dahulu Proyektor, lalu peralatan sumbernya (mis: Notebook, DVD Player, TV, Receiver Parabola)
  5. Untuk mematikan, lakukan dengan urutan langkah kebalikannya, mulai langkah No. 4 hingg No. 1
B. Mencegah kerusakan Lampu terhadap gangguan listrik 
Aliran listrik yang sering mati mendadak, baik mati dari PLN maupun MCB Overloaded, akan berpengaruh pada umur lampu proyektor, terutama apabila proyektor sering dihidup/matikan atau digunakan terus-menerus. Pada keadaan listrik normal, apabila kita baru mematikan proyektor, pasti secara otomatis proyektor tersebut tidak bisa segera dihidupkan kembali dan dibutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk bisa menghidupkan kembali. Hal ini terjadi karena Mikroprosessor dalam Proyektor mendeteksi suhu lampu masih panas dan menunggu suhu lampu menjadi dingin sehingga aman bagi lampu untuk dinyalakan kembali. Sewaktu dingin, lampu proyektor memerlukan tegangan starter 25.000 Volt dan setelah panas akan menyala pada tegangan sekitar 70 Volt saja. Sehingga kalau lampu masih panas kena tegangan 25.000 Volt, maka lampu akan meledak atau gas lampu menjadi habis / redup. Proyektor yang mendadak mati karena aliran listrik putus, tidak menjadi rusak atau merusakkan lampu proyektor. Tetapi lampu proyektor yang dalam keadaan mati, masih panas, langsung dihidupkan akan menjadi redup / meledak. Bagaimana cara menghindari kerusakan Lampu Proyektor?.
Apabila proyektor sedang digunakan dan tiba-tiba aliran listrik padam, lalu beberapa detik kemudian listrik menyala lagi, maka biarkanlah proyektor dalam keadaan StandBy (Tidak menyala) selama minimal 2 menit (agar lampu menjadi dingin terlebih dulu), setelah itu baru boleh dinyalakan kembali. Semoga bermanfaat..

Jumat, 25 Februari 2011

Perbandingan Proyektor XGA VS SVGA

Bagi anda yang berkecimpung dalam dunia presentasi dan pendidikan tentu sudah tidak asing lagi dengan Proyektor. Semua orang tahu, salah satu kriteria dalam memilih proyektor adalah soal Resolusi Proyektor. Resolusi adalah banyaknya pixel yang membentuk suatu gambar. Resolusi XGA (eXtended Graphic Array) terdiri dari 1024 x 768 = 786.432 pixels, sedangkan SVGA (Super Video Graphic Array) hanya terdiri dari 800 x 600 = 480.000 pixels saja. Jumlah pixel ini tetap, walaupun ukuran gambar berubah.
Resolusi XGA, memiliki jauh lebih banyak pixel yang digunakan untuk membentuk suatu gambar, sehingga hasil gambar dari proyektor dengan resolusi XGA akan jauh lebih bagus, lebih halus dan jauh lebih detail, bila dibandingkan dengan yang beresolusi SVGA.
Bila komputer / notebook yang digunakan ber-resolusi XGA, sedangkan Proyektornya SVGA, maka kita akan kehilangan sekitar 65% dari pixel yang seharusnya ditampilkan.
Proyektor SVGA juga akan menampilkan gambar dan pola yang salah bila kita menggunakan garis-garis setebal 1 pixel, karena efek dari proses kompresi yang tidak linear.
Buktian sendiri dengan membandingkan secara berdampingan, maka dengan mudah anda bisa melihat bedanya.